Baterei
gel, murah & aman
Baterai adalah obyek
kimia penyimpan arus listrik.
Baterai tersedia dalam
berbagai jenis dan ukuran. Ada dua jenis baterai yaitu "disposable"
dan rechargeable.
Baterai tidak seratus
persen efisien, beberapa energi hilang seperti panas dari reaksi kimia, selama
charging dan discharging. (Charging adalah saat energi listrik diberikan kepada
baterai, discharging adalah pada saat energi listrik diambil dari baterai.)
Satu cycle adalah charging dan discharging
Taukah kamu apakah
laptop atau netbook kamu menggunakan beterai lithium? Kalau iya coba baca
sedikit fakta tentang sumber energy yang satu ini.
Laptop, kamera digital,
ponsel, tablet dan MP3 player merupakan beberapa perangkat elektronik yang
paling portabel saat ini dan selalu didukung oleh baterai lithium-ion. Padahal
dalam baterai ini menggunakan suatu cairan elektoklit yang bersifat mudah
menguap dan berbahaya. Panas yang dihasilkan baterai jenis ini juga dapat
memicu terjadinya kebakaran. Selain itu baterai lithium juga dianggap memiliki
efisieniensi yang rendah. Tidak hanya itu saja baterai lithium juga merupakan
sumber energy listrik dengan harga yang relatif mahal.
Eits nggak usah risau dan galau. Saat ini
Peneliti dari University of Leeds di Inggris menemukan gel yang dapat
menggantikan cairan elektrolit dalam baterai lithium. Penemuan gel ini menjadi
bahan dasar pembuatan baterai jenis baru untuk berbagai perangkat elektronik.
Ian Ward, professor dari University of Leeds, merupakan pencetus baterai
berbahan jelly ini.
Gel polymer yang digunakan terlihat seperti solid
film, tapi sebenarnya elemen ini terdiri dari 70% cairan elektrolit.
Proses pembuatannya menggunakan prinsip yang sama seperti membuat jelly. Dalam hal
ini ada polimer dan campuran elektrolit. Keduanya membentuk suatu massa yang
solid namun fleksibel.
Proses manufaktur yang dikembangkan oleh tim peneliti dipatenkan dengan nama extrusion/lamination, yang terbukti mampu menjepit lembaran gel antara anoda dan bahan katoda dengan kecepatan melebihi 10 meter per menit. Lembaran gel yang dihasilkan oleh gel polimer dipotong ke ukuran yang ditentukan dan dibentuk ke dalam baterai sesuai nomor dan jenis perangkat portabel. Karena gel polimer memiliki sifat fleksibilitas, maka baterai yang baru bentuknya akan lebih menarik dan tidak akan kaku seperti sebelumnya.
Proses manufaktur yang dikembangkan oleh tim peneliti dipatenkan dengan nama extrusion/lamination, yang terbukti mampu menjepit lembaran gel antara anoda dan bahan katoda dengan kecepatan melebihi 10 meter per menit. Lembaran gel yang dihasilkan oleh gel polimer dipotong ke ukuran yang ditentukan dan dibentuk ke dalam baterai sesuai nomor dan jenis perangkat portabel. Karena gel polimer memiliki sifat fleksibilitas, maka baterai yang baru bentuknya akan lebih menarik dan tidak akan kaku seperti sebelumnya.
Keuntungan yang paling mendasar dari bahan gel
yang berasal dari polimer ini dapat dibuat menjadi film yang lebih tipis. Ini merupakan
bahan yang canggih karena berukuran sangat tipis dengan ketebalannya hanya beberapa
micrometer saja. Sehingga penggunaan listrik pun juga akan semakin efisien.
Baterai berbahan jelly ini juga dapat menjaga
suhu dalam gadget menjadi lebih sejuk. Berbeda dengan kebanyakan baterai yang
digunakan saat ini, yang membuat gadget menjadi lebih cepat panas, sehingga keamanan
penggunaan baterai pun akan semakin terjaga. Selain itu juga memiliki kinerja
tinggi dan dengan biaya lebih rendah, maka dari itu penggunaan baterai gel akan
mendapatkan keuntungan yang besar.
Sekarang udah tau kan perbedaannya, buat kalian
selalu pilih yang paling aman ya????semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar