RITUAL2 YANG DIYAKINI PARA PEMAIN DAN PELAITH BOLA KELAS DUNIA SEKALIPUN
"Keyakinan akan sesuatu terutama untuk menumbuhkan kesadaran yang positif dalam ajang olahraga sepakbola, memang mutlak dimiliki oleh setiap pemain dan pelatih tim. Namun cara mereka mempercayai sesuatu baik secara rohani maupun di luar rohani, dilakukan dengan cara yang unik. Beberapa bahkan di luar logika, dan hanya bersifat keberuntungan saja jika sesuatu berlangsung dengan baik."
1. Mengencingi Titik Penalti (Argentina)
Salah satu kiper yang bersinal di Piala Dunia 1990 yang berlangsung
di Italia adalah Sergio Goycochea dari Tim Nasional Argentina. Selain
aksi heroisnya setiap kali menyelamatkan gawangnya dari tendangan
penalti lawan, ia juga memiliki kepercayaan dan ritual yang unik setiap
kali melakukan pertandingan. Apa itu? Mungkin bagi sebagian orang air
kencing merupakan cairan yang menjijikan, namun tidak bagi Goycochea, ia
senantiasa melakukan ritual mengencingi titik penalti sebelum kick off
pertandingan dimulai. Ia percaya dengan mengencingi titik penalti
tersebut dapat membuatnya tampil gemilang dengan banyak menahan gempuran
bola lawan yang mengarah ke gawangnya. Bahkan ritual tersebut tidak ia
lakukan di saat Argentina beraksi di ajang Piala Dunia saja, selama
menjalani Copa America pada 1993 yang berlangsung di Ekuador ia pun
melakukan ritual yang sama. Ia tampil gemilang ketika berhadapan dengan
pemain lawang yang berdiri dihadapan titik penalti, ketika menghadapi
Brasil dan Kolombia. Dan tahun itu pun Argentina keluar sebagai juara
Copa America untuk ke-14 kalinya.
|
Jika ritual yang dilakukan Goycochea tadi membawa timnya menjuarai
turnamen sepakbola, poin kedua ini justru membawa bencana. Luis Aragons,
seorang mantan pelatih Timnas Spanyol, ia tidak menolak untuk
menggunakan warna kuning untuk sangat lama. Bahkan ia menyuruh timnya
melalui kapten Raul Gonzalez Blanco, untuk tidak memakai kostum berwarna
kuning saat melakukan latihan. Tidak sampai disitu saja ia bahkan
melakukan di sepanjang karirnya. Ketika Timnas Spanyol menjalani
turnamen Sepakbola Eropa 2004 di Jerman, ia dan timnya disambut dengan
rangkaian bunga berwarna kuning, spontan Luis Aragon menolaknya
mentah-mentah.
Kepercayaan dan ritual tertentu pun dimiliki oleh Giovani Trapattoni,
pelati asal Italia yang melatih Tim Nasional Republik Irlandia, Jerman,
Austria dan Portugal, dan tentu saja Italia. Namun kepercayaan
Trapattoni ini lebih kepada keyakinannya sebagai seorang Kristen, yakni
ia senantiasa memercikan air suci yang ia peroleh dari saudara
perempuanya, seorangan biarawati, ke rumput lapangan sebelum
pertandingan dimulai. Bahkan salah satu pemain asuhannya Gennaro Gattuso
selama bermain di Timnas Italia di ajang Piala Dunia FIFA 2006 di
Jerman, ia memakai sweater yang sama selama turnamen berlangsung. Saat
itu ia mengatakan bahwa ia seorang yang berkeringat lebih dan
membutuhkan pakaian yang mampu menyerap keringatnya. Tetapi kenapa harus
sama ya? Selain sweater yang sama, Gattuso ia membaca buku karangan
Dostoevsky setiap sebelum pertandingan dimulai.
Lain hal dengan mantan manajer Leeds United, Don Revie, seperti
Gennaro Gattuso, ia pun memakai pakaian tertentu selama menjalani musim
kompetisi, walaupun klub yang dipimpinnya mengalami kekalahan. Sementara
pemain bertahan kebanggaan Inggris, Gary Neville, mengakui bahwa ia
memakai kaus kaki, ban kapten, dan krim pencukur yang sama sepanjang
musim kompetisi. Dan jika timnya keluar sebagai pemenang pada suatu
pertandingan, maka ia tidak akan mengganti sepatunya untuk pertandingan
selanjutnya… Wow! Berbeda dengan Frank Lampard, ia senantiasa
mendengarkan musik yang sama ketika berjalan menuju stadiun sepakbola.
|
5. Patung Bunda Maria (Argentina)
Kembali ke Argentina, pelatih Carlos Bilardo, ia tidak hanya
menggunakan dasi yang dianggapnya membawa keberuntungan, namun juga
membawa replika patung Bunda Maria setiap timnya menjalani sebuah
pertandingan. Ia pun melarang para pemainnya mengonsumsi olahan yang
berasal dari ayam, ia percaya hal itu akan membawa ketidak-beruntungan.
Bahkan suatu ketika, bus yang ditumpanginya bersama tim mengalami sebuah
kecelakaan, dan membuat mereka pergi menuju stadiun dengan menggunakan
taksi. Hal itu pun membuatnya percaya bahwa sebaiknya ia dan timnya
melakukan perjalan dengan taksi untuk menuju stadiun sepakbola.
|
Satu lagi, ia bahkan melarang 22 pemainnya yang hadir di pesta
pernikahannya, untuk bersalaman dengan pengantin perempuannya. Bahkan
sampai dengan Piala Dunia FIFA 1986 di Meksiko, para pemainnya tersebut
tidak boleh bersalaman dengan isterinya, ia percaya hal tersebut akan
mendatangkan ketidakberuntungan.
mungkin hal2 diatas terjadi karena suatu kebiasaan, kebetulan, bahkan bisa dikatakan sebagai tradisi yg selalu di lakukan. tapi apapun namanya, permainan tetaplah permainan ada yang menang dan ada yang kalah, tergantung pada usaha dan doa.
sumber: http://motivatorsuper.com/5-ritual-ang-diyakini-pemain-dan-pelatih-pesepakbola/5485
Tidak ada komentar:
Posting Komentar